Selasa, 16 Oktober 2012

Cara Belajar Saya, Sudah Benarkah?

Hello, folks. 
Ceritanya nih, minggu ini kami baru saja masuk pada pembahasan metakognisi di mata kuliah Psikologi Kognitif. Saya menemukan bahwa materi ini sangat aplikatif, terutama dalam cara belajar.
Metakognisi ini ialah pengetahuan dan kontrol kita mengenai proses kognitif kita sendiri. Bingung di mana bagian aplikatifnya? Bagian aplikatif ini khususnya ada pada materi metamemori. Metamemori ini ialah kemampuan kita untuk memahami dan mengontrol memori kita. Intinya, metamemori memungkinkan kita untuk mengetahui bagaimana caranya agar dapat meningkatkan kemampuan kita untuk mengingat, khususnya dalam hal mengingat materi kuliah.

Poin-poin penting pada metakognisi ialah sebagai berikut:

Yang pertama, kita dapat memprediksi skor per item dengan akurat.
Apa artinya?
Kita sebagai remaja yang kemampuan metakognisinya sudah berkembang mampu memprediksi bagian mana dari suatu materi yang akan dapat kita ingat dan mana yang tidak akan kita ingat.
Akurasi prediksi ini berkurang ketika materi yang akan diajukan bersifat agak "abstrak". Materi disebut "abstrak" ketika kita tidak mengetahui dengan jelas bagian mana dari materi tersebut yang akan diujikan.
Nah, bagaimana caranya agar kita dapat berhasil dalam suatu ujian?
Caranya, janganlah melihat suatu materi sebagai suatu keseluruhan, melainkan sebagai bagian-bagian. Kemudian, cobalah mengidentifikasi bagian-bagian mana yang penting dan akan keluar dalam ujian. Kemudian, coba tentukan bagian mana yang sudah kamu kuasai dan mana yang belum. Hal ini akan membantu untuk memprediksi bagian mana yang akan dapat kita jawab dalam ujian dan mana yang tidak.

Yang kedua, akurasi prediksi kita rendah ketika kita mencoba memprediksi skor total tes.
Jika setelah melalui sebuah tes dan ditanyakan pertanyaan ini, "Kira-kira kamu akan dapat nilai berapa?", maka kita cenderung overestimate atau memprediksikan kemampuan kita sendiri lebih tinggi dari yang sebenarnya. Misalnya, sebenarnya dalam tes itu kita mendapatkan nilai 60, namun kita memprediksikannya 75. Hal ini umumnya terjadi pada mahasiswa yang kurang menguasai materi. Sayangnya, mereka tidak sadar bahwa mereka tidak menguasai materi...

Bagaimana caranya agar kita tahu bahwa kita sudah menguasai suatu materi atau tidak?
Setelah belajar, jangan langsung menguji materi mana yang sudah kamu ingat, karena itu artinya kamu hanya menguji short term memory/working memory kamu, sementara dalam ujian seperti UTS atau UAS, yang akan diuji ialah long term memory kamu.
Setelah belajar, sebelum menguji kemampuan kamu, tunggulah sekitar 10 menit atau lebih. Dengan demikian, kamu akan tahu bagian mana yang sudah masuk ke long term memory kamu dan mana yang hanya masuk ke working memory kamu.


Metode Belajar yang Efektif
Dibandingkan hanya mengulang-ulang materi saja, cobalah ketika belajar kamu terapkan cara-cara berikut:

Tentukan kata kunci dari suatu materi dan buatlah cerita dari kata kunci tersebut.
Misalnya, jika saya ingin mengingat konsep bahwa, "Metakognisi ialah pengetahuan dan kontrol mengenai proses kognitif diri sendiri" maka saya akan menyingkatnya menjadi "Kognisi tentang kognisi". Sebagai seorang 9gagger, akan lebih mudah lagi bagi saya jika saya membuat kalimat cerita ini, "Yo dawg. I heard you like cognition, so I put cognition in your cognition." atau "cognitionception!"
Cerita yang lucu sangat membantu.

Kaitkan hal-hal yang ingin diingat dengan dirimu sendiri.
Telah terbukti bahwa kita lebih mudah mengingat hal-hal yang kita kaitkan dengan diri sendiri. Hal ini disebut self-reference effect. Jadi, lain kali ketika mengingat sesuatu, kaitkanlah hal tersebut dengan dirimu.
Contohnya saja, ketika kamu mempelajari Biopsikologi tentang bagaimana terbentuknya bayi, anggaplah bahwa janin tersebut adalah dirimu dan bayangkan kamu mengalami pembentukan dan pengeliminasian sel-sel neuron seperti yang dijelaskan dalam materi tersebut.

Ambil huruf atau suku kata pertama.
Jika ada materi yang berupa urutan atau perlu dihapalkan, ambillah huruf atau suku kata pertama dari urutan tersebut dan buatlah suatu kata. Misalnya saja, kita lebih mudah menghapal urutan warna pelangi dengan kata mejikuhibiniu kan? :)

Buatlah chunking.
Jika kamu perlu menghapal urutan kata, potonglah urutan angka tersebut dengan suatu cara khusus kamu sendiri. Cara yang sama untuk menghapal nomor hp kita. Misalnya nomor hp saya 0857 6129 5869 maka saya menghapalnya dengan chunking 0857 (kode im3) 6129 (6 dan 9 merupakan kelipatan tiga dan di tengahnya ada angka asli pertama dan kedua) 5869 (jarak antara 5 dan 8 sama dengan jarak antara 6 dan 9 serta angka 6 datang tepat setelah angka 5)

Hal yang berikut ini umum didengar nih. Sebaiknya ketika belajar, kita mempelajari materi yang sedikit setiap waktu dibandingkan dengan belajar sekaligus banyak materi di satu waktu (sistem kebut semalam). Memangnya benar ya? Ternyata benar, ada teori dan penelitiannya.

Dan terakhir, ketika kamu punya waktu banyak, pelajarilah materi yang sulit dengan waktu lebih lama. Namun, ketika kamu hanya punya waktu sedikit, pelajarilah materi yang mudah. Alasannya simpel, yakni agar kamu dapat menguasai materi dengan kuantitas dan kualitas yang memadai sebelum tes.

Semoga dapat membantu :)


Sumber:
Matilin, Margaret W. 2005. Cognition 6th Edition. USA: John Wiley & Sons, Inc.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Template by Suck My Lolly - Background Image by TotallySevere.com