Jumat, 17 Januari 2014

Ah, Medan

Hari ini hari pertama ke luar rumah, yang tujuannya bukan belanja kebutuhan rumah atau keharusan lainnya, semenjak sampai di Medan.

Walau aku tidak begitu suka ke luar rumah, tapi ada objek yang terlihat menarik, yakni orang-orangnya. Memang keramahan penjaja makanan atau petugas gedung seperti di tanah Sunda tidak dapat ditemui di sini, tapi ada hal lainnya.

Salah satunya yang kualami hari ini adalah petunjuk jalan. Akhirnya, aku dapat kembali mempercayai perkataan, "Jalan sedikit aja. Dekat kok." Kalau di Jatinangor atau Bandung, yang "dekat" itu mungkin berkilo-kilometer jauhnya! (berbicara menurut pengalaman pribadi)

Satu hal lagi yang kualami beberapa hari lalu adalah supir angkot yang mengomel kesal. Jadi, ceritanya penumpang mobil di depan angkot itu menjulurkan lengannya ke luar mobil lewat jendela. Kudengar pak supir berkata, "Eeh! Ngapain pulak si kawan ini keluarkan tangan gitu. Kalok kutabrak nanti gimana pulak!" Namun begitu dilihatnya mobil tersebut menepi, ia pun tersenyum dan sambungnya, "Ooh, ternyata mau minggir." Ah, itulah orang Medan. Kami dicap galak karena mengatakan apa yang ada dalam pikiran kami dengan suara lantang. Namun kemudian toh kami tertawa, kadang menertawakan keadaan atau diri sendiri.

Ah, Medan! Betapa senangnya kembali ke sini dan menjadi diriku sendiri untuk sejenak...

0 komentar:

Posting Komentar

 

Template by Suck My Lolly - Background Image by TotallySevere.com