Sebuah percakapan yang berlangsung dulu sekali, namun masih lekat dalam ingatan.
Bulik: "Lho, kenapa obatnya mau dimakan? Kan Uti nggak sakit."
Aku: "Udah terlanjur Uti buka bungkusnya, bulik, kan sayang."
Bulik: "Nanti Uti malah jadi sakit. Kesehatan Uti lebih berharga daripada obat itu. Biar, obatnya dibuang aja."
Rasanya mau menertawakan diriku sendiri.
Bukan hanya dulu, ternyata sampai sekarang pun aku masih bodoh dalam hal menentukan prioritas.
Bukan hanya dulu, ternyata sampai sekarang pun aku masih terlalu mengecilkan harga diriku sendiri.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

0 komentar:
Posting Komentar