Mas Urip adalah salah satu dosen kami. Dia merupakan dosen favoritku, tentunya. Ada banyak hal yang membuat mas Urip jadi dosen favoritku. Bukan hanya kecerdasannya, tetapi juga caranya memperlakukan kami.
Mas Urip adalah satu dari sedikit dosen yang memperlakukan mahasiswanya dengan sepantasnya, yakni memperlakukan kami selayaknya orang dewasa. Dosen lain yang kupersepsi berbuat demikian mungkin hanya bang Pe.
Hari ini, ada satu ucapan mas Urip yang benar-benar mengena di hatiku. Beliau bilang, kami bebas memilih untuk masuk kelas maupun tidak. "Kalau tidak mau masuk, kan bisa titip absen. Toh kalau saya yang mengajar, saya tidak akan pernah memeriksa absen," katanya. "Tentu titip absen tidak disarankan dan tidak diharapkan dari kalian. Jadi, kalau mau titip absen, ya jangan sampai ketahuan," sambungnya membuat kami mengulum senyum.
Kebebasan untuk menentukan pilihan yang diberikannya membuatku benar-benar telah menjadi orang dewasa. Gestur tubuh maupun intonasi suaranya yang tidak menghakimi selalu membuatku merasa nyaman.
Rasanya, mas Urip itu satu di antara sejuta. Beruntung benar kami mendapat kesempatan dididik olehnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

0 komentar:
Posting Komentar